PERAN KARANG TARUNA DALAM MEMBENTUK KARAKTER KEPEMIMPINAN DI DESA ROWOSARI KECAMATAN NGADIREJO

Gejala degradsi moral seperti maraknya kasus korupsi menjadi salah satu masalah urgen yang harus segera diatasi, Salah satu data kasus Nasrullah ketua karang taruna Kota Bekasi Jawa Barat diduga terlibat kasus penyalah gunaan dana hibah dari APBD senilai Rp. 125 juta di tubuh organisasi tersebut. Sejumlah pengurus karang taruna melaporakan kasus penyalahgunaan dana APBD kepada polresta Kota Bekasi pada tanggal 19 september 2020 bernomer LP/2295/K/IX/2020. Gejala degredasi moral dapat terjadi karena beberapa faktor, di antaranya adalah faktor lingkungan keluarga, pergaulan dengan teman sebaya, kurangnya pengawasan orang tua, pengaruh media, kurangnya pendidikan karakter. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui peran karang taruna dalam membentuk karakter kepemimpinan serta untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat pembentukan karakter kepemimpinan.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Jenis penelitian field research atau penelitian lapangan. Sumber data menggunakan data primer dan sekunder, data primer diperoleh dari observasi dan wawancara langsung kepada informan terkait, sedangkan data sekunder diperoleh dari referensi dari buku, situs internet, artikel dan lain sebagainya yang relevan dengan penelitian ini. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi.Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan atau vertivikasi. Triangulasi data menggunakan triangulasi sumber, waktu, dan teknik.
Karang taruna Desa Rowosari melakukan beberapa kegiatan untuk menyikapi degradasi moral dan meningkatkan pembentukan karakter kepemimpinan sebagai upaya menjadikan remaja yang memiliki karakter amanah/dapat dipercaya, jujur, dan memiliki sikap disiplin. Karang taruna Desa Rowosari melakukan beberapa upaya untuk meningkatkan pembentukan karakter kepemimpinan seperti, melakukan beberapa kegiatan yang menarik bagi remaja dan membekali keterampilan seperti menjadi pemateri di selapanan pengajin remaja, pelatihan menjadi MC, pelatihan UMKM ,dan pelatihan unit usaha perikanan. Karang taruna melibatkan remaja untuk berperan aktif dalam beberapa acara desa seperti pengajian akbar, panitia perlombaan untuk memperingati hari kemerdekaan, keseniaan budaya, pekan bocah Rowosari. Adapun aktor pendukung pembentukan karakter kepemimpinan di Desa Rowosari antara lain diri remaja, keluarga, masyarakat, sarana dan prasarana. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu kurangnya dukungan dari orang tua/keluarga, pengaruh pergaulan dari luar wilayah/desa, kurangnya sosialisai di lingkungan masyarakat dan, kurangnya perhatian pemerintah terhadap karang taruna berupa keuangan/dana.